Biasanya bila rencana usaha sudah mulai dijalankan, orang harus sudah menyiapkan identitas untuk usahanya. Maka aku juga latah merancang salah satu dari identitas usaha tersebut yaitu logo.
Kalau kata para senior; logo itu harus simple dan menarik. Sayangnya aku tidak pernah bisa membuat suatu elemen seni dengan visual yang 'simple' karena terbiasa menikmati keindahan dalam kerumitan atau yang rumit biasanya lebih indah. Mungkin otakku sering tidak sukses menterjemahkan bagaimana yang sederhana bisa dikatakan menarik dan seperti harus kubuang jauh-jauh bahwa aku harus melupakan teori meninggalkan memori bagi orang lain (duh, apalagi ini).
Kesimpulanku yang penting ada yang mengingat logoku ini (mudah-mudahan). Dan kalau logo sudah jadi, saatnya bikin banner promosi. Mungkin ini yang dimaksud dengan 'simple', banner ini cuma ada logo dan daftar layanan, dan harusnya ada alamat dan no telepon.
Satu lagi identitas usaha yang paling praktis yaitu kartu nama. Dengan kartu nama aku bisa mempromosikan usahaku, minimal memberikan informasi kepada orang yang telah kukenal atau yang baru kukenal. Lama-lama seru juga punya usaha sendiri, meskipun belum ada orderan.
Seperti kartu nama pada umumnya, di situ tercantum logo usahaku, daftar jasa, nomor telepon dan alamat email. Tidak ada alamat kantor atau alamat rumah karena aku masih menganut faham nomaden alias berpindah-pindah.
Sampai di sini identitas usaha yang kubuat sementara sudah cukup, saatnya bangun dan mulai mencari orderan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar